


Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Jika tak bisa terpenuhi dengan baik, akan berdampak pada pertumbuhan gizi serta kesehatan. Sayangnya masih banyak masyarakat di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam hal pangan, salah satunya dialami para Santri Miftahul Hidayah Al-Mabud.
Pondok Pesantren Miftahul Hidayah Al-Mahbud berada di Dusun Cibembem RT 1 RW 12 Desa Cimanggung, kec. Cimanggung, kab. Sumedang. Santri yang mondok disana berasal dari keluarga kurang beruntung. Mereka pun menuntut ilmu secara gratis.

Umumnya kebutuhan pangan di Pondok Pesantren sangat tinggi. Makan 3 kali sehari dengan lauk pauk yang cukup. Namun, pondok pesantren yang memiliki santri sebanyak 68 anak yatim dan dhuafa ini hanya bisa menyediakan nasi putih untuk dikonsumsi.
Saking sulitnya, santri harus menanam jagung agar tidak melulu makan nasi putih. Itupun baru bisa dikonsumsi saat musim panen tiba. Jika tidak, mereka akan pergi ke hutan dan gunung untuk mencari tumbuhan yang bisa diolah dan dimakan seperti rebung.

Meski dihadapkan dengan kesulitan tersebut, santri disana begitu semangat menuntut ilmu agama. Tapi jika kondisi tersebut dibiarkan, apakah gizi mereka akan baik-baik saja?

“Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin, sehingga dapat mengenyangkannya dari kelaparan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain kecuali oleh orang-orang sepertinya.” (HR. Thabrani)
Kerabat, sebelum menyantap nasi dan lauk pauk lengkap dihadapanmu, maukah sisihkan 1 menit untuk sedekah dulu? Yuk patungan untuk cukupi kebutuhan pangan para santri Miftahul Hidayah dengan cara:

Terima kasih,
Ruang Kita Peduli
___
Ikuti update aktivitas program ini melalui :
Instagram, Tiktok, Facebook: @ruangkitapeduli
website: ruangkitapeduli.org
![]()
Belum ada Fundraiser
![]()
Menanti doa-doa orang baik