Di tengah keputus asaan yang tak berujung, warga Gaza masih mengantre bantuan pangan dengan harapan bisa menyambung hidup sehari lagi. Tapi bahkan harapan sekecil itu pun kerap dibayar mahal, bahkan dengan nyawa.
Serangan terbaru militer Israel kembali menambah duka. Sebanyak 72 orang dilaporkan tewas. Tragisnya, 21 di antaranya meregang nyawa saat berkumpul di dekat pusat distribusi bantuan makanan. Mereka bukan pejuang bersenjata, mereka hanya rakyat biasa yang sedang menunggu sepotong roti.
Tempat distribusi makanan kini berubah menjadi ladang kematian. Setiap antrean jadi penuh kecemasan. Mereka berdiri berjam-jam, menahan lapar, takut ditembak, tapi tetap datang karena tak ada pilihan lain.
Militer Israel berdalih hanya melepaskan tembakan peringatan. Tapi kenyataannya, puluhan nyawa tak kembali ke keluarganya. Yang tersisa hanyalah kesedihan dan rasa kehilangan yang sulit diungkapkan.
Gaza semakin lumpuh. Bahan pangan menipis, fasilitas medis hancur, listrik padam, dan rasa aman telah lama hilang. Tapi mereka tetap hidup, tetap bertahan, karena satu hal yaitu harapan.
Situasi di Gaza belum membaik, tapi perhatian dunia mulai berkurang. Meskipun berat warga tetap berjuang agar bisa terus hidup di tanah mereka tanpa kepastian makanan, air, atau tempat yang aman.
Kita Tak Bisa Diam. Mereka Butuh Kita, Sekarang. Kini saatnya kita jadi bagian dari harapan itu. Bantu mereka bertahan dari kelaparan, luka, dan kehilangan. Donasi darimu bisa menghadirkan:
✅ Paket makanan siap santap
✅ Air bersih untuk pengungsi
✅ Obat-obatan dan layanan medis darurat
✅ Dukungan tempat tinggal dan pakaian layak
Yuk bersama kita jadi jalan kebaikan, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.
Belum ada Fundraiser