
Saat menyeberang jalan sebuah insiden tragis terjadi, gerobak pikulnya ditabrak oleh sopir ugal-ugalan dari arah belakang hingga hancur dan terbakar. Bukannya mendapat pertolongan, Abah justru harus menanggung beban berat: mengganti rugi kerugian kepada pemilik usaha, di tengah kondisi keuangan yang sudah sangat sulit.
Lebih menyedihkan lagi, di tengah musibah itu, Abah Ahmad juga terancam kehilangan tempat tinggal.
Sudah dua bulan ia menunggak uang kontrakan, dan pemilik rumah mulai mendesak agar segera membayar atau angkat kaki. Dengan penghasilan yang tidak menentu dan tanggung jawab ganti rugi yang membelit, Abah Ahmad kini berada di titik paling sulit dalam hidupnya.
Namun di balik tekanan hidup yang begitu berat, Abah Ahmad tetap memilih untuk tidak menyerah. Dengan tubuh yang mulai renta dan hati yang penuh luka, ia tetap berusaha mencari cara agar bisa bangkit kembali. 
Ia menolak berpangku tangan pada nasib bukan karena mampu, tetapi karena merasa bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. “Kalau saya nggak usaha, siapa lagi yang mau bantu? belum lagi ada anak-istri yang perlu dinafkahi di kampung” ucapnya lirih, menggambarkan tekad seorang pejuang senja yang tak ingin menyusahkan orang lain, meski dirinya sendiri sedang hancur.
Kerabat Peduli, Mari kita bantu Abah Ahmad menyalakan kembali harapan yang nyaris padam! 
Salam Hangat
Ruang Kita Peduli
Instagram, Facebook, Tiktok: @ruangkitapeduli
website: kitapeduliberamal.com
![]()
Belum ada Fundraiser